“Eye’s Water Of Love”
By Syarah Oktaria
Hari ini
begitu panjang untuk dilalui. Bagi Atika yang tinggal di desa jauh dari
kota. Kesunyian yang nampak dari sekeliling tempat tinggalnya membuat Atika
bosan dengan suasana semacam itu. Namun semua tidak dirasakan lagi. Semenjak
Atika dekat dengan cowo bernama Putra,
tidak lain mantannya dulu.
Kini hari-harinya begitu berwarna semenjak Atika dekat dengan Putra.Tak menutup kemungkinan benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.Kasih sayang dan perhatian yang putra curahkan pada Atika, membuat perasaan cinta mulai bersemi dalam hatinya.
Kini hari-harinya begitu berwarna semenjak Atika dekat dengan Putra.Tak menutup kemungkinan benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya.Kasih sayang dan perhatian yang putra curahkan pada Atika, membuat perasaan cinta mulai bersemi dalam hatinya.
Tak perlu
menunggu lama bagi Atika dan Putra untuk memutuskan saling mengenal lebih
dekat.Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.Saat itu Atika bingung harus menjawab
apa.Hati dan bibirnya tidak sejalan.Setelah berapa lama berpisah dan menjalani
kisahnya masing-masing, tiba-tiba Putra mengutarakan perasaannya kepada
Atika.Berjuta-juta pertanyan hinggap dalam benaknya.
“ Apa cih yang bikin putra nembak aku lagi?
Padahal dulu aku sudah nyakitin dia…?” Pikir Atika dalam hati.
Setau Atika, Putra sudah punya
pacar.Tidak lain teman Atika.Entah apa yang membuat keduanya pisah.Hingga Putra
mutusin cewenya.
Kini yang
terpenting bagi Atika, Putra cowonya.Dia
ga peduli dengan kisah percintaan
Putra yang kemarin.Atika pun ga
peduli dengan gosip mengenai
Putra.Cinta benar-benar membuat Atika tutup
mata dengan pendapat orang lain.
“Eh…Tik,
Putra itu pacaran ama kamu cuma
pengin balas dendam.Tau ga sih loe!”jelas
salah satu teman Atika.
“Y…Tik bener tuh.
Atika hanya bias diam tanpa bias
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman-temanya.Sekali lagi Atika sama sekali
tak memperdulikan apa yang dikatakan temennya barusan.
Embun pagi
begitu pekat.Menutupi setiap mata yang memandang.Ditambah dinginnya udara pagi
yang membuwat orang-orang malas bangkit dari tidurnya.Kesepian begitu terasa
menusuk hati.Langkah kaki, suara ayam, tak terdengar satu pun.Hanya azan subuh
yang terdengar membangunkan hati setiap penduduk di desa sunyi itu.
Bagi Atika
hari libur begitu berarti.Saat itu ia bias mengenal tempat-tempat, yang menjual
sejuta keindahan alam.Semenjak Atika jadian dengan Putra, hampir setiap minggu ia diajak
jalan-jalan.Putra tau jika kekasihnya itu menyukai panorama alam. Putra pun
bias memilah tempat-tempat yang Atika inginkan.Dari situ hubungan keduanya
semakin bertambah dekat.
Hari demi
hari terus berlalu.Banyak diantara teman Putra merasa tidak suka dengan
kesibukannya, yang selalu mementingkan Atika ketimbang dirinya.Dari hal-hal itu
memunculkan masalah diantara keduanya.Bahkan sempat keduanya putus karena sahabatnya Putra, yang membuwat Atika salah
paham.Namun keduanya bias menyelesaikan kesalapahaman itu.Keduanya sadar jika
diantara mereka masih saling sayang.
Lembaran
waktu terus berlalu.Kisah kasih Putra dan Atika mulai pasang surut.Hubungan
diantara keduanya terus- menerus dihantam gelombang.Perhatian dan kasih sayang
Putra mulai tak dirasakan oleh Atika.Ditambah komunikasi dan intensitas
pertemuan yang kian jarang membuat hubungan keduanya kalang kabut.
“Sebenarnya
apa sih yang Putra lakukan?ko dia
aneh banget belakangan ini sama aku ?”pikir
Atika.
Dari keanehan sikap Putra,Atika pun
berusaha mencari apa yang sebenarnya terjadi dengan sikap cowonya.Sampai suwatu ketika, Atika mendengar jika Putra balikan
lagi dengan mantannya.Sekejap Atika
pun shock, mendengar kabar tersebut.
“Aku ga nyangka Putra tega mainin perasaan
aku?”sambil menangis Atika memeluk temannya.
“Sabar
Tik”sambil menenangkan Atika.
“Sabar,
sabar… gimana gue bias sabar, setelah
apa yang udah Putra lakukan sama gue”terus
menangis meratapi kisah cintanya.
“Elo sih ga percaya sama pendapat orang
mengenai Putra,lebih baik loe tanya
langsung aja biyar lebih jelas”terus menenangkan Atika yang tak henti-hentinya
menangis.
Kesedihan tak bias ditutupi lagi dari
raut muka Atika.Linangan air mata membasahi pipinya.Cowo yang dianggapnya baik
ternyata tak lebih dari play boy cap tom cat.Bosan dengan Atika, Putra justru
balikan dengan mantannya.Semua itu membuat Atika sakit hati dan benci dengan
Putra.
Tak lama
setelah kejadian itu, Atika meminta Putra untuk menemuinya.Tujuan Atika,
sebenarnya ingin meminta penjelasan langsung dari Putra.
“Putra,
apa sih yang kamu mau?linangan air mata mulai terlihat dari kedua matanya yang
indah.
Raut kebingungan jelas terlihat dari
muka Putra.Ia tak mengerti dengan ucapan cewenya
barusan.
Terus
–menerus Atika mengulangi pertanyaan yang sama pada Putra.Namun putra tetap
bingung dan tak mengerti apa yang dimasud dengan ucapan Atika.Sembari menangis
Atika menjelaskan apa sebab yang menbuat drinya menangis.
“Aku ga tau apa yang kamu pikirin, pura-pura
baik, sayang, perhatian, and pacaran sama que.Terus setelah que udah
sayang sama loe, justru loe yakitin hati que!!!”tegas Atika dengan nada tinggi.
“Yakitin
apa Atika sayang?”tanya Putra.
“Loe…ga
usah pura-pura ga tau!!!ga usah boong lagi sama gue,tinggal
jelasin aja ga perlu basa-basi lagi.Gue akui Put, emang dulu que udah nyakitin loe, sekarang loe mau
balas dendam ok’e gue trima, sekarang
gue tau and gua rasain sendiri sakit
yang pernah loe rasain
sakiiittttttt”jelas Atika dan terus menangis.
Putra terdiam, dan terus menunduk.Ia
binging mau bicara apa.Semua yang dijelaskan oleh Atika benar.Rasa bersalah pun
menyelimuti hatinya.
“Sori Tik, sori, gue udah jahat sama
loe.Gue akui, gue pacaran
sama loe emang ingin balas dendam,
itu aku lakukan supaya kamu tau apa yang pernah aku rasakan dulu”jelas Putra
sembari menunduk.
Mendengar penjelasan dari Putra, Atika
cukup puas, dan hatinya bertambah hancur.Raut kesedihan tak bias ditutupi lagi
dari Atika.Ia pun tak bias menahan air mata yang terus membasahi pipinya.
“Makasih
Put buwat cara balas dendam loe ke
aku, makasih juga udah bias mengenal pribadi loe yang sebenarnya, makasih atas semuanya.Sepertinya hubungan ini
cukup sampai disini, gue minta putus”jelas Atika.
Tanpa piker panjang Atika pun
memutusakan hubungannya dengan Putra.Baginya Putra tak lebih dari laki-laki cemen.Dia berani melukai perempuan dengan
seribu kabaikan buaya demi membalaskan dendamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar